Senin, 05 September 2011

Hutan Kawasan Gunung Bromo Terbakar

PONCOKUSUMO, MALANGRAYA.info – Cuaca yang panas rentan akan kebakaran. Kali ini kebakaran terjadi di lahan Gunung Bromo, tepatnya di kawasan perbatasan antara Malang, Probolinggo, dan Lumajang, yang masuk dalam wilayah BB TNBTS (Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).
Api yang membakar lahan seluas kira-kira 100 hektar itu diduga terjadi akibat ulah orang yang tak bertanggungjawab.
Disampaikan Sekretaris Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Giyanto (39), api pertama kali muncul sekitar pukul 08.00 WIB di kawasan Cemoro Lawang, Probolinggo. Karena angin cukup besar, api kemudian menyebar hingga ke kawasan Ranupani, Lumajang dan Kawasan Watugede, Malang yang jaraknya sekitar lima kilometer dari Desa Ngadas.
Akibat merembetnya api itu, Giyanto mengaku, bersama sejumlah warga datang ke lokasi di Bukit Bantengan untuk menghalau api.
”Kami datang kesana untuk menyingkirkan ranting-ranting kering dan membuat batas agar api tidak semakin menyebar. Untuk api yang masuk kawasan Malang, luasnya sekitar 20 hektar tapi sudah bisa padam sekitar jam 4 sore,” ujar Giyanto, Jumat (2/9/2011).
Sayangnya, sekalipun api yang merembet masuk ke kawasan Kabupaten Malang berhasil dipadamkan, api yang menyebar hingga ke kawasan milik Kabupaten Probolinggo dan Lumajang belum juga padam. Hingga berita ini ditulis, api malah semakin meluas.
”Untuk yang masuk kawasan Probolinggo dan Lumajang, kami belum tahu sudah ada petugas yang memadamkan apa belum. Yang jelas apinya masih menyala,” tukas Giyanto yang belum bisa memastikan penyebab kebakaran.
Sementara itu, Bupati LIRa (Lumbung Informasi Rakyat) Malang, Zuhdy Achmadi yang saat kejadian kebetulan sedang ada di lokasi tersebut, menceritakan, kebakaran terjadi di lahan yang banyak ditumbuhi oleh rumput kering, ilalang, dan pohon cemara. Diduga, kebakaran itu terjadi lantaran ada orang yang tanpa sengaja membakar rerumputan.
”Rumputnya kering disini, kemungkinan kebakaran muncul karena ada orang yang buang puntung rokok sembarangan atau bakar-bakar sampah,” urai Zuhdy.

0 komentar:

Posting Komentar